Minggu, 08 Mei 2011

LOrem Ipsim

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

Jumat, 06 Mei 2011

Rumah Idaman

G shock

A solar panel converts even weak illuminuation from fluorescent lighting into electric power. A rechargeable battery with a large power storage capacity supports stable operation of various functions with high electricity consumption. You never have to worry about the battery running down because it's a solar battery.

Toyota avanza

Ketika dilahirkan pada 2003, semula status Toyota Avanza dengan mesin 1.300 cc sebagai mobil keluarga (baik yang baru menikah, maupun keluarga dengan dua anak). Namun siapa sangka, multi purpose vehicle (MPV) milik PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku ATPM Toyota di Indonesia itu menjadi fenomenal. Tahun itu juga, penjualan mencapai 100.000 unit.

Sesuai dengan namanya yang diambil dari bahasa Italia, "Avanzato", yang mempunyai arti "peningkatan", prestasi Avanza terus membubung. Ia sampai kini menjadi market leader di pasar otomotif nasional, bahkan total penjualannya sejak 2003 hingga kini mendekati angka 350.000 unit.

Prestasi satu lagi, ada pergeseran status dari mobil keluarga menjadi kendaraan kebanggaan anak muda yang bisa diajak gaul. Seperti diutarakan Ketua Umum Avanza-Xenia Indonesia Club (AXIC) Bagus Brawono dan Bramantyo kepada Kompas.com di lokasi yang berbeda, akhir pekan lalu.

Gaya rapi
Sebagai mahasiswa Universitas Atmajaya angkatan 2005, Bramantyo bangga dengan Toyota Avanza 1.3 seri G pertama produksi 2004 miliknya. "Memang, Avanza mobil keluarga, tapi bentuknya yang enggak kaku bisa kita bikin gaya, sesuai kemauan anak muda," alasan siswa jurusan manajemen ini.

Dengan modal di bawah Rp 10 juta, Bram—begitu dirinya biasa disapa—mampu bikin tampilan MPV merah marun-nya itu, selain rapi, juga mencerminkan darah mudanya.

Tengok keempat roda, sudah menggunakan velg 17 inci buatan Taiwan dibalut ban Neutron A1/40/17/205. Kaki-kakinya, menurut anggota AXIC chapter Pakubuwono, Jakarta Selatan ini, sudah memakai punya Peugeot 405 (depan) dan Toyota Crown (belakang).

Masuk interior, nuansa merah kombinasi coklat muda terpancar, mulai dari jok, sampai door trim yang sudah dilapisi kulit sintetis Camaro keluaran MBTech. Bram pun mengakui, modifikasi dilakukan bertahap. "Ya, nyicil, bukan pas beli langsung diganti semua,"paparnya.

Bentuk tubuh pas
Bagus Brawono (35) memilih Avanza lantaran keunggulan Toyota sebagai brand yang telah "terwarisi" di keluarganya. Bahkan, ia mengaku ketika menjual harga Toyota Avanza tipe G tahun produksi 2005 miliknya dijual, ia malah mendapat keuntungan Rp 10 juta.

"Lebaran tahun lalu, harga toyota Avanza saya terjual seharga Rp 115 juta. Padahal, waktu belinya Rp 110 juta dan uangnya saya belikan lagi dengan Avanza 2007 yang sudah VVT-i seharga yang sama," kenang Business Development salah satu vendor telekomunikasi di Indonesia ini.

Selain keunggulan di atas, lanjut Bagus, bentuk "tubuh" Avanza sangat pas, kompak, dan muat banyak. Bagus sendiri sudah mengubah interiornya dengan peranti entertainment agar kedua buah hatinya betah berlama-la

TI

Teknologi informasi
Dari Wikipedia
Belum Diperiksa    Ada usul agar artikel atau bagian dari halaman Kelebihan teknologi informasi digital digabungkan ke halaman atau bagian ini. (diskusikan)
    Ada usul agar artikel atau bagian dari halaman Teknologi Informasi Komunikasi digabungkan ke halaman atau bagian ini. (diskusikan)


Teknologi Informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).[1]
[sunting]
Sejarah

Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.

Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.

Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.

Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
[sunting]
Referensi
^ Williams / Sawyer, (2007), Using Information Technology terjemahan Indonesia, Penerbit ANDI, ISBN 979-763-817-0
[sunting]
Lihat pula
Bahasa pemrograman
Istilah Internet Indonesia
Komputer
Perangkat keras
Perangkat lunak

Dragon Ball z

Watch Dragonball Z GT and Kai Episodes Dubbed Online Free!

You can watch and download Dragonball, Dragonball Z, Dragonball GT and Dragonball Kai English Subbed & Dubbed Episodes without registration. We also have all db, dbz and dbgt movies. Don't forget to bookmark usand spread the word.
           Dragonball
Dragonball Episode 153
Dragonball Episode 152
Dragonball Episode 151
Dragonball Episode 150
Dragonball Episode 149
Dragonball Episode 148
Dragonball Episode 147
Dragonball Episode 146
Dragonball Episode 145
Dragonball Episode 144
Dragonball Episode 143
Dragonball Episode 142
Dragonball Episode 141
Dragonball Episode 140
Dragonball Episode 139
Dragonball Episode 138
Dragonball Episode 137
Dragonball Episode 136
Dragonball Episode 135
Dragonball Episode 134
Dragonball Episode 133
Dragonball Episode 132
Dragonball Episode 131
Dragonball Episode 130
Dragonball Episode 129
Dragonball Episode 128
Dragonball Episode 127
Dragonball Episode 126
Dragonball Episode 125
Dragonball Episode 124
Dragonball Episode 123
Dragonball Episode 122
Dragonball Episode 121
Dragonball Episode 120
Dragonball Episode 119
Dragonball Episode 118
Dragonball Episode 117
Dragonball Episode 116
Dragonball Episode 115
Dragonball Episode 114
Dragonball Episode 113
Dragonball Episode 112
Dragonball Episode 111
Dragonball Episode 110
Dragonball Episode 109
Dragonball Episode 108
Dragonball Episode 107
Dragonball Episode 106
Dragonball Episode 105
Dragonball Episode 104
Dragonball Episode 103
Dragonball Episode 102
Dragonball Episode 101
Dragonball Episode 100
Dragonball Episode 99
Dragonball Episode 98
Dragonball Episode 97
Dragonball Episode 96
Dragonball Episode 95
Dragonball Episode 94
Dragonball Episode 93
Dragonball Episode 92
Dragonball Episode 91
Dragonball Episode 90
Dragonball Episode 89
Dragonball Episode 88
Dragonball Episode 87
Dragonball Episode 86
Dragonball Episode 85
Dragonball Episode 84
Dragonball Episode 83
Dragonball Episode 82
Dragonball Episode 81
Dragonball Episode 80
Dragonball Episode 79
Dragonball Episode 78
Dragonball Episode 77
Dragonball Episode 76
Dragonball Episode 75
Dragonball Episode 74
Dragonball Episode 73
Dragonball Episode 72
Dragonball Episode 71
Dragonball Episode 70
Dragonball Episode 69
Dragonball Episode 68
Dragonball Episode 67
Dragonball Episode 66
Dragonball Episode 65
Dragonball Episode 64
Dragonball Episode 63
Dragonball Episode 62
Dragonball Episode 61
Dragonball Episode 60
Dragonball Episode 59
Dragonball Episode 58
Dragonball Episode 57
Dragonball Episode 56
Dragonball Episode 55
Dragonball Episode 54
Dragonball Episode 53
Dragonball Episode 52
Dragonball Episode 51
Dragonball Episode 50
Dragonball Episode 49
Dragonball Episode 48
Dragonball Episode 47
Dragonball Episode 46
Dragonball Episode 45
Dragonball Episode 44
Dragonball Episode 43
Dragonball Episode 42
Dragonball Episode 41
Dragonball Episode 40
Dragonball Episode 39
Dragonball Episode 38
Dragonball Episode 37
Dragonball Episode 36
Dragonball Episode 35
Dragonball Episode 34
Dragonball Episode 33
Dragonball Episode 32
Dragonball Episode 31
Dragonball Episode 30
Dragonball Episode 29
Dragonball Episode 28
Dragonball Episode 27
Dragonball Episode 26
Dragonball Episode 25
Dragonball Episode 24
Dragonball Episode 23
Dragonball Episode 22
Dragonball Episode 21
Dragonball Episode 20
Dragonball Episode 19
Dragonball Episode 18
Dragonball Episode 17
Dragonball Episode 16
Dragonball Episode 15
Dragonball Episode 14
Dragonball Episode 13
Dragonball Episode 12
Dragonball Episode 11
Dragonball Episode 10
Dragonball Episode 9
Dragonball Episode 8
Dragonball Episode 7
Dragonball Episode 6
Dragonball Episode 5
Dragonball Episode 4
Dragonball Episode 3
Dragonball Episode 2
Dragonball Episode 1

     Dragonball Z
Dragonball Z Episode 276
Dragonball Z Episode 275
Dragonball Z Episode 274
Dragonball Z Episode 273
Dragonball Z Episode 272
Dragonball Z Episode 271
Dragonball Z Episode 270
Dragonball Z Episode 269
Dragonball Z Episode 268
Dragonball Z Episode 267
Dragonball Z Episode 266
Dragonball Z Episode 265
Dragonball Z Episode 264
Dragonball Z Episode 263
Dragonball Z Episode 262
Dragonball Z Episode 261
Dragonball Z Episode 260
Dragonball Z Episode 259
Dragonball Z Episode 258
Dragonball Z Episode 257
Dragonball Z Episode 256
Dragonball Z Episode 255
Dragonball Z Episode 254
Dragonball Z Episode 253
Dragonball Z Episode 252
Dragonball Z Episode 251
Dragonball Z Episode 250
Dragonball Z Episode 249
Dragonball Z Episode 248
Dragonball Z Episode 247
Dragonball Z Episode 246
Dragonball Z Episode 245
Dragonball Z Episode 244
Dragonball Z Episode 243
Dragonball Z Episode 242
Dragonball Z Episode 241
Dragonball Z Episode 240
Dragonball Z Episode 239
Dragonball Z Episode 238
Dragonball Z Episode 237
Dragonball Z Episode 236
Dragonball Z Episode 235
Dragonball Z Episode 234
Dragonball Z Episode 233
Dragonball Z Episode 232
Dragonball Z Episode 231
Dragonball Z Episode 230
Dragonball Z Episode 229
Dragonball Z Episode 228
Dragonball Z Episode 227
Dragonball Z Episode 226
Dragonball Z Episode 225
Dragonball Z Episode 224
Dragonball Z Episode 223
Dragonball Z Episode 222
Dragonball Z Episode 221
Dragonball Z Episode 220
Dragonball Z Episode 219
Dragonball Z Episode 218
Dragonball Z Episode 217
Dragonball Z Episode 216
Dragonball Z Episode 215
Dragonball Z Episode 214
Dragonball Z Episode 213
Dragonball Z Episode 212
Dragonball Z Episode 211
Dragonball Z Episode 210
Dragonball Z Episode 209
Dragonball Z Episode 208
Dragonball Z Episode 207
Dragonball Z Episode 206
Dragonball Z Episode 205
Dragonball Z Episode 204
Dragonball Z Episode 203
Dragonball Z Episode 202
Dragonball Z Episode 201
Dragonball Z Episode 200
Dragonball Z Episode 199
Dragonball Z Episode 198
Dragonball Z Episode 197
Dragonball Z Episode 196
Dragonball Z Episode 195
Dragonball Z Episode 194
Dragonball Z Episode 193
Dragonball Z Episode 192
Dragonball Z Episode 191
Dragonball Z Episode 190
Dragonball Z Episode 189
Dragonball Z Episode 188
Dragonball Z Episode 187
Dragonball Z Episode 186
Dragonball Z Episode 185
Dragonball Z Episode 184
Dragonball Z Episode 183
Dragonball Z Episode 182
Dragonball Z Episode 181
Dragonball Z Episode 180
Dragonball Z Episode 179
Dragonball Z Episode 178
Dragonball Z Episode 177
Dragonball Z Episode 176
Dragonball Z Episode 175
Dragonball Z Episode 174
Dragonball Z Episode 173
Dragonball Z Episode 172
Dragonball Z Episode 171
Dragonball Z Episode 170
Dragonball Z Episode 169
Dragonball Z Episode 168
Dragonball Z Episode 167
Dragonball Z Episode 166
Dragonball Z Episode 165
Dragonball Z Episode 164
Dragonball Z Episode 163
Dragonball Z Episode 162
Dragonball Z Episode 161
Dragonball Z Episode 160
Dragonball Z Episode 159
Dragonball Z Episode 158
Dragonball Z Episode 157
Dragonball Z Episode 156
Dragonball Z Episode 155
Dragonball Z Episode 154
Dragonball Z Episode 153
Dragonball Z Episode 152
Dragonball Z Episode 151
Dragonball Z Episode 150
Dragonball Z Episode 149
Dragonball Z Episode 148
Dragonball Z Episode 147
Dragonball Z Episode 146
Dragonball Z Episode 145
Dragonball Z Episode 144
Dragonball Z Episode 143
Dragonball Z Episode 142
Dragonball Z Episode 141
Dragonball Z Episode 140
Dragonball Z Episode 139
Dragonball Z Episode 138
Dragonball Z Episode 137
Dragonball Z Episode 136
Dragonball Z Episode 135
Dragonball Z Episode 134
Dragonball Z Episode 133
Dragonball Z Episode 132
Dragonball Z Episode 131
Dragonball Z Episode 130
Dragonball Z Episode 129
Dragonball Z Episode 128
Dragonball Z Episode 127
Dragonball Z Episode 126
Dragonball Z Episode 125
Dragonball Z Episode 124
Dragonball Z Episode 123
Dragonball Z Episode 122
Dragonball Z Episode 121
Dragonball Z Episode 120
Dragonball Z Episode 119
Dragonball Z Episode 118
Dragonball Z Episode 117
Dragonball Z Episode 116
Dragonball Z Episode 115
Dragonball Z Episode 114
Dragonball Z Episode 113
Dragonball Z Episode 112
Dragonball Z Episode 111
Dragonball Z Episode 110
Dragonball Z Episode 109
Dragonball Z Episode 108
Dragonball Z Episode 107
Dragonball Z Episode 106
Dragonball Z Episode 105
Dragonball Z Episode 104
Dragonball Z Episode 103
Dragonball Z Episode 102
Dragonball Z Episode 101
Dragonball Z Episode 100
Dragonball Z Episode 99
Dragonball Z Episode 98
Dragonball Z Episode 97
Dragonball Z Episode 96
Dragonball Z Episode 95
Dragonball Z Episode 94
Dragonball Z Episode 93
Dragonball Z Episode 92
Dragonball Z Episode 91
Dragonball Z Episode 90
Dragonball Z Episode 89
Dragonball Z Episode 88
Dragonball Z Episode 87
Dragonball Z Episode 86
Dragonball Z Episode 85
Dragonball Z Episode 84
Dragonball Z Episode 83
Dragonball Z Episode 82
Dragonball Z Episode 81
Dragonball Z Episode 80
Dragonball Z Episode 79
Dragonball Z Episode 78
Dragonball Z Episode 77
Dragonball Z Episode 76
Dragonball Z Episode 75
Dragonball Z Episode 74
Dragonball Z Episode 73
Dragonball Z Episode 72
Dragonball Z Episode 71
Dragonball Z Episode 70
Dragonball Z Episode 69
Dragonball Z Episode 68
Dragonball Z Episode 67
Dragonball Z Episode 66
Dragonball Z Episode 65
Dragonball Z Episode 64
Dragonball Z Episode 63
Dragonball Z Episode 62
Dragonball Z Episode 61
Dragonball Z Episode 60
Dragonball Z Episode 59
Dragonball Z Episode 58
Dragonball Z Episode 57
Dragonball Z Episode 56
Dragonball Z Episode 55
Dragonball Z Episode 54
Dragonball Z Episode 53
Dragonball Z Episode 52
Dragonball Z Episode 51
Dragonball Z Episode 50
Dragonball Z Episode 49
Dragonball Z Episode 48
Dragonball Z Episode 47
Dragonball Z Episode 46
Dragonball Z Episode 45
Dragonball Z Episode 44
Dragonball Z Episode 43
Dragonball Z Episode 42
Dragonball Z Episode 41
Dragonball Z Episode 40
Dragonball Z Episode 39
Dragonball Z Episode 38
Dragonball Z Episode 37
Dragonball Z Episode 36
Dragonball Z Episode 35
Dragonball Z Episode 34
Dragonball Z Episode 33
Dragonball Z Episode 32
Dragonball Z Episode 31
Dragonball Z Episode 30
Dragonball Z Episode 29
Dragonball Z Episode 28
Dragonball Z Episode 27
Dragonball Z Episode 26
Dragonball Z Episode 25
Dragonball Z Episode 24
Dragonball Z Episode 23
Dragonball Z Episode 22
Dragonball Z Episode 21
Dragonball Z Episode 20
Dragonball Z Episode 19
Dragonball Z Episode 18
Dragonball Z Episode 17
Dragonball Z Episode 16
Dragonball Z Episode 15
Dragonball Z Episode 14
Dragonball Z Episode 13
Dragonball Z Episode 12
Dragonball Z Episode 11
Dragonball Z Episode 10
Dragonball Z Episode 9
Dragonball Z Episode 8
Dragonball Z Episode 7
Dragonball Z Episode 6
Dragonball Z Episode 5
Dragonball Z Episode 4
Dragonball Z Episode 3
Dragonball Z Episode 2
Dragonball Z Episode 1    Dragonball GT
Dragonball GT Episode 64
Dragonball GT Episode 63
Dragonball GT Episode 62
Dragonball GT Episode 61
Dragonball GT Episode 60
Dragonball GT Episode 59
Dragonball GT Episode 58
Dragonball GT Episode 57
Dragonball GT Episode 56
Dragonball GT Episode 55
Dragonball GT Episode 54
Dragonball GT Episode 53
Dragonball GT Episode 52
Dragonball GT Episode 51
Dragonball GT Episode 50
Dragonball GT Episode 49
Dragonball GT Episode 48
Dragonball GT Episode 47
Dragonball GT Episode 46
Dragonball GT Episode 45
Dragonball GT Episode 44
Dragonball GT Episode 43
Dragonball GT Episode 42
Dragonball GT Episode 41
Dragonball GT Episode 40
Dragonball GT Episode 39
Dragonball GT Episode 38
Dragonball GT Episode 37
Dragonball GT Episode 36
Dragonball GT Episode 35
Dragonball GT Episode 34
Dragonball GT Episode 33
Dragonball GT Episode 32
Dragonball GT Episode 31
Dragonball GT Episode 30
Dragonball GT Episode 29
Dragonball GT Episode 28
Dragonball GT Episode 27
Dragonball GT Episode 26
Dragonball GT Episode 25
Dragonball GT Episode 24
Dragonball GT Episode 23
Dragonball GT Episode 22
Dragonball GT Episode 21
Dragonball GT Episode 20
Dragonball GT Episode 19
Dragonball GT Episode 18
Dragonball GT Episode 17
Dragonball GT Episode 16
Dragonball GT Episode 15
Dragonball GT Episode 14
Dragonball GT Episode 13
Dragonball GT Episode 12
Dragonball GT Episode 11
Dragonball GT Episode 10
Dragonball GT Episode 9
Dragonball GT Episode 8
Dragonball GT Episode 7
Dragonball GT Episode 6
Dragonball GT Episode 5
Dragonball GT Episode 4
Dragonball GT Episode 3
Dragonball GT Episode 2
Dragonball GT Episode 1

POP

Tanaman Jabon

Kayu Jabon
March 18th, 2010
45 comments

Kayu jabon (Anthocephalus cadamba) lebih bagus daripada kayu lainnya, tekstur lebih halus, bentuknya silinder lurus, berwarna putih kekuningan dan tidak berserat, batang mudah dikupas, lebih mudah dikeringkan atapun direkatkan dan tidak cacat, Arah serat terpadu, permukaan kayu mengkilap, kayu jabon juga sudah terbukti keawetannya atau daya tahannya.

Keteguhan lentur static
Tegangan pada batas proporsi (kg/cm2) b 294
k 387
Tegangan pad a batas Patah (Kg/CM) b 516
k 691
Modulus elastisitas (1.000 Kg/Cm2) b 5,4
k 68,0
Usaha sampai batas proporsi (kgm/dm3) b 0.3
k 0.80
Usaha sampai batas patah (kgm/dm3 b 5.4
k 6.0
Keteguhan Pukul
Radial (Kgm/Dm3) b 20.2
k 22.3
Tangensial Kgm/dm3) b 20.6
k 24.2
Keteguhan tekan sejajar Tegangan Maksimum (Kg/Cm2) b 279
k 374
Kekerasan (JANKA)
Ujung (kg/cm3) b 275
k 374
Sisi (kg/cm2) b 239
k 268
Keteguhan Geser
Radial(Kg/Cm2) b 36.6
k 48.4
Tangensial (kg/cm2) b 46.4
k 59.1
Keteguhan belah
Radial(Kg/Cm) b 36.2
k 36.1
Tangensial (kg/cm) b 55.0
k 55.1
Keteguhan tarik tegak lurus arah
Radial (kg/cm2) b 32.6
k 25.0
Tangensial (kg/em2) b 38.4
k 31.4
SIFAT KIMIA
Kadar
Selulosa 52,4%
Lignin 25,4%
Pentosan 16.2%
Abu 0.8%
Silika 0,1%
Kelarutan
Alkohol-benzena 4.7%
Air Dingin 1.6%
Air panas 3,1%
NaOH1 8,4%
Nilai Kalor 4.731 call/g

Industri Yang Menyerap Kayu Jabon

banyak sekali penyerap kayu jabon diantaranya kayu lapis, industri mebel, pulp, mainan anak-anak, peti buah, alas sepatu, korek api, tripleks, mebel, bahan bangunan non konstruksi, dan banyak lagi yang lainnya. kayu jabon juga mudah dibuat vinir dengan sudut kupas 920 ketebalan 1,5 mm.

Harga Kayu Jabon

Sebagai gambaran saja, berikut adalah harga kayu jabon pada tahun lalu

(tahun 2009)

1.middle 30-39 Rp 1.000.000
2.middle 40-49 Rp 1.100.000
3.middle 50 up Rp 1.200.000



Kayu jabon saat ini sudah mulai lebih dikenal, banyak perusahaan mulai menanam kayu jabon. Selain perusahaan besar petani-petani bersekala kecil sampai menengah juga mulai menanam kayu jabon. Kayu jabon sangat tepat ditanam untuk investasi jangka panjang ataupun jangka pendek. Kami katakan bisa untuk jangka pendek karena usia 5 tahun pun sudah bisa untuk dipanen. Walau bisa dipakai jangka pendek, akan tetapi investasi kayu jabon tentunya lebih baik lagi kalau untuk jangka panjang, semakin panjang jangka investasinya semakin banyak keuntungannya, kayu jabon semakin lama semakin menguat dan membesar.

Artikel ini diterbitkan oleh CV. Rizki Dunia di blognya, diambil dari berbagai sumber dan diberi judul kayu jabon.

harga jabon, harga kayu jabon, jabon, kayu jabon
Bibit Jabon
April 1st, 2010
68 comments

Bibit jabon saat ini sangat ramai diperbincangkan banyak orang karena dari segi keuntungan yang sangat menggiurkan, itu memang sangat masuk akal karena dari pertumbuhan dan harga jual yang memang sangat menguntungkan.
Seiring dengan melambungnya nama JABON, banyak orang yang bergelut di bidang tanaman jabon baik itu mereka menjual bibit, benih, maupun mereka para investor yang menambah investasinya di tanaman jabon…..
Tapi saya pribadi sangat menyayangkan banyak yang cerita tentang jabon hanya untuk meraih keuntungan dengan penjualan bibit dan benih untuk keuntungan sesaat, mereka bisa bercerita menyediakan bibit dan benih dengan kualitas yang terbaik tapi di balik semua itu mereka hanya seorang broker semata yang sama sekali tidak bisa membenihkan tanaman jabon….
Jadi bagaimana mungkin mereka mengatakan benih jabon mereka berkulitas unggul sementara mereka sendiri tidak bisa membenihkan benih jabon yang mereka katakan unggul sampai dengan menjadi bibit jabon yang berkualitas seperti yang mereka ungkapkan, tapi yang selama ini mereka lakukan hanya belanja bibit tanaman itu yang kemudian mereka jual untuk melayani para pembeli baik itu melalui internet / secara online maupun yang berkunjung ke rumah mereka masing-masing. Jadi bagaimana mungkin dia tahu asal-usul bibit itu dari benih yang berkualitas, toh mereka tahunya sudah berujud bibit untuk mereka jual, maka kami selaku penangkar bibit tanaman jabon hanya dapat memberikan pesan kepada para investor untuk benar-benar selektif dalam pembelian bibit tanaman jabon. Satu hal yang harus benar-benar diperhatikan jangan hanya melihat dari segi harga yang lebih murah untuk menanam bibit jabon. Investasi tanaman jabon tidak menggunakan anggaran yang kecil, apa jadinya investasi yang kita harapkan cukup besar yang hasil akhirnya biasa-biasa saja dengan menanam bibit jabon yang biasa-biasa pula dikarenakan hanya terpancing dengan bibit yang mempunyai selisih harga cuma ratusan perak.

Bibit Jabon kualitas terbaik kami sediakan di sini, silakan langsung menghubungi kami. Pembibitan Bibit Jabon; Setelah melakukan beberapa uji coba mengenai cara pembibitan bibit jabon kami telah menemukan cara untuk mendapatkan bibit tanaman jabon yang sangat baik. Salah satu cara yang kami temukan dengan perlakuan pengkerdilan, dengan cara yang kami lakukan ini ternyata dapat menghasilkan batang tanaman bibit jabon menjadi besar dan keras. Karena bibit tanaman jabon memiliki kadar air yang sangat tinggi pada bagian batang maka hanya dengan proses pembibitan dengan cara pengkerdilan tanaman bibit jabon lbih mudah pada saat proses penanaman dan tidak perlu menggunakan ajir sebagai penopang batang jabon agar tidak mudah roboh pada saat penanaman bibit.

pada saat tanaman bibit jabon dalam proses pengkerdilan memiliki ciri spesifik pada daun akan berbentuk keriting dan pada batang memiliki tingkat kebesaran yang lebih dibandingkan dengan proses pembibitan yang tanpa dilakukan proses pengkerdilan.

Banyak para petani bibit jabon yang tidak mengetahui proses yang harus dilakukan pada saat bibit jabon berada di persemaian. Mereka hanya mengerti pembibitan jabon dengan proses yang sangat standar, jadi hasil dari bibit tanaman jabon itupun sangat standard pula.

Bibit tanaman jabon sangat membutuhkan proses pengkerdilan karena batang bibit tanaman jabon memiliki kadar air yang sangat tinggi seperti yang sudah kami sebutkan di atas, bibit tanaman jabon hampir memiliki kesamaan dengan bayam yang memiliki kadar air pada batang sangat banyak. Silahkan hubungi kami atau langsung datang ke lokasi pembibitan kami.





Keunggulan Bibit Jabon dengan Proses Pengkerdilan

Keunggulan bibit jabon dari perusahaan yang kita kembangkan mempunyai keunggulan yang sangat tinggi bagi para petani/investor yang akan mengembangkan tanaman jabon.


Keuntungan dari proses pengkerdilan


Keuntungan dari proses pengkerdilan


Keuntungan dari proses pengkerdilan

Apakah keuntungan bagi para petani/investor yang akan mengembangkan tanaman jabon dari kami?

Kami dapat memberikan jawaban dan kesimpulan mengapa bibit jabon dengan proses pengkerdilan akan memberikan keuntungan bagi para investor / petani pengembang jabon…… Dengan proses pengkerdilan yang kami lakukan bibit jabon dapat ditanam sampai dengan ketinggian 1 m tanpa harus menggunakan ajir sebagai penyangga tanaman. Itu semua dikarenakan batang pada bibit jabon sudah kuat dan lingkar batang pada bibit jabon yang besar. Itu yang menjadikan bibit jabon kami jauh lebih unggul dan menguntungkan bagi para petani/investor pengembang tanaman jabon.

Dari Sengon ke Jabon

Kayu Jabon

windows

Microsoft Windows atau yang lebih dikenal dengan sebutan Windows adalah keluarga sistem operasi. yang dikembangkan oleh Microsoft, dengan menggunakan antarmuka pengguna grafis.

Sistem operasi Windows telah berevolusi dari MS-DOS, sebuah sistem operasi yang berbasis modus teks dan command-line. Windows versi pertama, Windows Graphic Environment 1.0 pertama kali diperkenalkan pada 10 November 1983, tetapi baru keluar pasar pada bulan November tahun 1985, yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan komputer dengan tampilan bergambar. Windows 1.0 merupakan perangkat lunak 16-bit tambahan (bukan merupakan sistem operasi) yang berjalan di atas MS-DOS (dan beberapa varian dari MS-DOS), sehingga ia tidak akan dapat berjalan tanpa adanya sistem operasi DOS. Versi 2.x, versi 3.x juga sama. Beberapa versi terakhir dari Windows (dimulai dari versi 4.0 dan Windows NT 3.1) merupakan sistem operasi mandiri yang tidak lagi bergantung kepada sistem operasi MS-DOS. Microsoft Windows kemudian bisa berkembang dan dapat menguasai penggunaan sistem operasi hingga mencapai 90%.Daftar isi [sembunyikan]
1 Sejarah Singkat Windows
2 Versi-versi Windows
2.1 Sudah dirilis
2.2 Akan dirilis
3 Lihat pula

[sunting]
Sejarah Singkat Windows

Dimulai dari DosShell for DOS 6 buatan Microsoft dan inginnya Microsoft bersaing terhadap larisnya penjualan Apple Macintosh yang menggunakan GUI, Microsoft menciptakan Windows 1.0. Nama ini berasal dari kelatahan karyawan Microsoft yang menyebut nama aplikasi tersebut sebagai Program Windows (Jendela Program). Windows versi 2 adalah versi Windows pertama yang bisa diinstal program. Satu-satunya program yang bisa ditambahkan adalah Microsoft Word versi 1. Windows versi 3 menjanjikan aplikasi tambahan yang lebih banyak, kelengkapan penggunaan, kecantikan user interface atau antarmuka dan mudahnya konfigurasi. Windows versi 3.1 adalah versi Windows yang bisa mengoptimalisasi penggunaannya pada prosesor 32-bit Intel 80386 ke atas. Windows versi 3.11 adalah versi Windows terakhir sebelum era Start Menu. Windows 3.11 pun adalah versi Windows pertama yang mendukung networking/jaringan. Versi Hibrida dapat dijalankan tanpa MS-DOS. Versi Hibrida tersebut menginstalasi dirinya sendiri dengan DOS 7. Tidak seperti Windows versi 16-bit yang merupakan shell yang harus diinstalasi melalui DOS terlebih dahulu. Aplikasinya pun berbeda. Meskipun Windows 9X dapat menjalankan aplikasi Windows 16-bit, namun Windows 9X memiliki grade aplikasi sendiri - X86-32, Windows 9X sangat terkenal dengan BSOD (Blue Screen of Death).
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Microsoft Windows
[sunting]
Versi-versi Windows
[sunting]
Sudah dirilis
16-bit, berjalan di atas MS-DOS
1985 November - Windows 1.0
1987 9 Desember - Windows 2.0
1990 22 Mei - Windows 3.0
1992 Agustus - Windows 3.1
1992 Oktober - Windows for Workgroups 3.1
1993 November - Windows for Workgroups 3.11
Hibrida (16-bit/32-bit), berjalan tanpa MS-DOS (meski tidak sepenuhnya)
1995 24 Agustus - Windows 95 (Versi: 4.00.950)
1998 25 Juni - Windows 98 (Versi: 4.1.1998)
1999 5 Mei - Windows 98 Second Edition (Versi: 4.1.2222)
2000 19 Juni - Windows Millennium Edition (Me) (Versi: 4.9.3000)
Berbasis kernel Windows NT
1993 Agustus - Windows NT 3.1
1994 September - Windows NT 3.5
1995 Juni - Windows NT 3.51
1996 29 Juli - Windows NT 4.0
2000 17 Februari - Windows 2000 (Versi: NT 5.0.2195)
2002 - Windows XP (Versi: NT 5.1.2600)
2003 - Windows Server 2003 (Versi: NT 5.2.3790)
2006 - Windows Vista (Versi 6.0 Build 6000)
2007 - Windows Home Server (Versi 6.0.1800.24)
2008 - Windows Server 2008 (Versi 6.1)
2009 - Windows 7 (Versi 6.1 Build 7600)
2009 - Windows Server 2008 R2 (Versi 6.1)
2011 - 2012 - Windows 8 (dalam perencanaan)
[sunting]
Akan dirilis
Berbasis kernel Windows NT
direncanakan tahun 2012 - Windows 8
Sejarah Besemah
Monday, 09 October 2006 17:56 | | |


1.1 Tradisi Megalitik dalam Lintasan Prasejarah

Timbulnya kebudayaan bersama-sama dengan adanya manusia pertama yang menggunakan akalnya. Sejarah kebudayaan meliputi waktu yang sama penjangnya dengan sejarah umat manusia, dari manusia yang pertama hingga waktu sekarang. Waktu yang panjang itu dalam sejarah manusia dibagi atas tiga zaman, yaitu zaman prasejarah, zaman protosejarah, dan zaman sejarah (Kherti, 1953:2).

Perkembangan budaya manusia pada masa prasejarah secara umum digambarkan berupa tahapan-tahapan yang memiliki-ciri tertentu. Budaya masyarakat prasejarah Indonesia dibagi menjadi tiga tingkatan penghidupan, yaitu pertama, masa berburu dan mengumpulkan makanan; masa bercocok tanam; dan tiga, masa kemahiran teknik (perundagian). Adanya tahapan perkembanganbudaya dengan cirri-ciri tertentu, kadangkala tidak ditemukan di semua wilayah. Beberapa wilayah di antaranya tidak memiliki temuan dari periode yang paling tua, tetapi memiliki tinggalan budaya yang lebih muda, seperti di Tanah Besemah kebudayaan prasejarah yang dilaluinya dalam bentuk kebudayaan Batu Besar (Megalitikum).

Para ahli memperkirakan budaya megalitik yang masuk .ke Indonesia melalui dua gelombang besar. Gelombang pertama, yang disebut megalitik tua, diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar 2.500-1.500 tahun sebelum Masehi, ditandai oleh pendirian monument-monumen batu seperti menhir, Undak batu, dan patung-patung simbolis-monumental. Gelombang kedua disebut sebagai megalitik muda yang direkirakan masuk ke Indonesia sekitar awal abad pertama sebelim Masehi hingga abad-abad pertama Masehi (Sartono, 1987:224). Monumen-monumen yang mewakili kelompok tinggalan Megalitik muda antra lain berupa monument peti kubur batu, dolmen dan sarkofagus.

Bangunan megalitikum tersebut hamper diseluruh kepulauan Indonesia. Bentuk banggunan kuno ini bermacam-macam dan meskipun sebuah bentuk berdiri sendiri ataupun beberapa merupakan satu kelompok. Maksud utama dari pendirian bangunan tersebut tidak luput dari latar belakang pemujaan nenek-moyang, dan pengharapan kesejahteraan bagi yang hidup, serta kesempurnaan bagi si mati (Poesponegoro, 1982:189). Banguan yang paling tua dengan bentuk tersebut dapat diduga umurnya secara nisbi (relaif). Bentuk-bentu tempat penguburan dapat berupa dolmen, peti kubur batu, bilik batu, dan lain-lain. Di tempat kuburan-kuburan semacam itu bisanya terdapat berbagai batu besar lainya sebagai pelengkap pemujaan nenek-moyang, seperti menhir, patung nenek-moyang, batu saji, batu lumping, batu lesung, batu batu damon, tenbok batu atau jaln yang berlapis batu.

Beberapa bentuk megalitik tadi mempunyai fungsi lain, misalnya dolmen, yang memiliki variasi bentuk yang tidak berfungsi sebagai kuburan, tetapi bentuk-bentuk yang menyerupai dolmen, dibuat untuk pelinggih roh atau persajian. Dolmen berfungsi sebagai pelinggih dikalangan masyarakat megalitik yang telah maju serta digunakan sebagai tempat duduk oleh kepala suku atau raja-raja, dan dipandang sebagai tempat keramat dalam melakukan pertemuan-pertemuan maupun upacara-upacara yang berhubungan dengan pemujaan arwah leluhur. Hal ini jelas sekali memperlihatkan suatu kepercayaan bahwa yang masih hidup dapat memperoleh berkah dari hubungan magis dengan nenek moyang memalui bagunan megalitik tersebut sebagai medium (Poesponegoro, 1982:196). Sebagai contoh, limping batu (lesung batu) dan batu dakon, sering didapatkan di lading atau sawah dan di pinggir-pinggir dusun, yang penempatannya mungkin bertujuan untuk mendapatkan kekuatan magis.


1.2 Megalik Besemah

Di Sumatera, bangunan megalitik terdapat di bagian selatan pulau tersebut, yang di dataran tinggi Tanah Besemah. Daerah ini terleak di antara Buki tBarisan dan Pegunungan Gumay, di lereng Gunung Dempo (3173 m). Peninggalan situs megalitik di daerah ini pernah dilaporkan oleh Ullman tahun 1850, Tombrink tahun 1870,Engelhard tahun 1891, Krom tahun 1918, Westernenk tahun 1922, dan Hoven tahun 1927, yang hamper semuanya beranggapan bahwa bangunan-bangunan tersebut merupakan peninggalan Hindu. Pada tahun 1929, van Eerde mengunjungi tempat tersebut, ia berbeda pendapat dengan angggapan-anggapan terdahulu. Van Eerde menyatakan, bahwa peninggalan megalitik di Besemah tidak pernah dipengaruhi oleh budaya Hindu, tetapi masih termasuk dalam jangkauan masa prasejarah. Bentuk megalitik tampak nyata pada peninggalan tersebut seperti pada menhir, dolmen, dan lain-lain. Kemudian van der Hoop melakukan penelitian yang lebih mendalam selama kurang lebih 7 bulan di Tanah Besemah, ia menghasilkan Publikasi lengkap tentang megalit di daerah tersebut. Publikasi ini sampai kini masaih sangat berharga bagi penelitian situs-situs megalit di Tanah Besemah. Van Heerkeren telah membuat ikhtisar tentang penemuan-penemuan megalitik di Indonesia, termasuk di Sumatera Selatan, sedangkan Peacock mencoba membahas megalit Besemah ini dari sudut pandang sejarah dan fungsinya dalam usaha penelahan kehdupan social masa lampau.

Namun yang pasti, di Tanah Besemah, Sumatera Selatan, pernah ada budaya yang hidup dan berkembang dalam lintasan prasejarah.Hal ini terbukti dengan banyaknya peninggalan budaya megalitik yang tersebar, misalnya di dusun Tegurwangi (batu beghibu dan lain-lain), gunungmigang (batu rang, batu kitap dan lain-lain), Gunung kaye (batu bupean / kubus dan batu pidaran/dakon), simpang pelajaran (batu pidaran, dan lain-lain), situs Muarapayang (batu perahu, peti kubur batu dan lain-lain), Tanjung-aghe (batu jeme dililit ulagh, peti kubur batu dan lain-lain), Talangtinggi Gunung Dempo (peti kubur batu), Keban-agung (batu jelapang), Belumay (batu nik kuanci dan peti kubur batu), Tebingtinggi, Lubukbuntak (batu jeme) Nanding (batu gung), Geramat Mulak Ulu (batu bercoret), Semende (batu tapak puyang awak), Pagaralam-Pagargunung (batu ghuse, batu bekatak, dan lain-lain), Kuteghayewe (batu gajah, peti kubur batu, batu kursi dan lain-lain), Pulaupanggung, Impit Bukit (batu jeme ngilik anak) Pajarbulan, Tanjungsakti (batu tiang/menhir), Genungkerte, Tanjungsakti (batu kawah), Baturancing (batu kebau tanduk runcing) dan lain-lain.
Peninggalan megalitik yang terdapat di Besemah terutama berupa menhir, dolmen, peti kubur batu, lesung serta patung-patung batu yang bergaya statis dan dinamis (Kherti, 1953:30). Menhir adalah sebuah batu tegak, yang sudah atau belum dikerjakan dan diletakkan dengan sengaja di suatu tempat untuk memperingati orang yang telah mati. Benda tersebut dianggap sebagai medium penghormatan, menampung kedatangan roh sekaligus menjadi symbol dari orang-orang yang diperingati. Di Besemah ditemukan menhir berdiri tunggal atau berkelompok, membentuk formasi temugelang, persegi atau bujursangkar dan sering bersama-sama dengan bangunan lainnya, seperti dolmen, peti kubur batu atau lainnya. Di Karangdalam ditemukan menhir polos setinggi 1,6 meter, berdiri di atas undak batu. Di atas undak batu ini terdapat pula sebuah batu berlubang seperti batu lumping. Di dusun Tegurwangi, banyak ditemukan menhir polos dengan tinggi maksimal 1,5 meter di dekat dolmen, patung-patung dan peti kubur batu. Menhir yang lebih kecil setinggi 0,4 meter yang berdekatan dengan undak batu ditemukan di dusun Mingkik.

Menurut pengamatan van der Hoop, dolmen yang paling baik terdapat di Batucawang. Papan batunya berukuran 3 x 3 m dengan tebal 7 cm, terletak di atas 4 buah batu penunjang. Salah satu dolmen yang digalinya di Tegurwangi, diduga berisi tulang-tulang manusia, tetapi tulang dan benda-benda lain yang dianggap sebagai bekal kubur tidak ditemukan. Selain dolmen-dolmen, di daerah Besemah banyak ditemukan patung batu yang diduga merupakan patung manusia. Di antara dolmen-dolmen, terdapat juga dolmen yang papan batunya ditunjang oleh 6 buah batu tegak. Tradisi setempat menyatakan bahwa tempat ini merupakan pusat aktivitas upacara ritual pemujaan nenk moyang. Di daerah ini ditemukan juga dolmen bersama-sama menhir. Temuan-temuan lainnya terdapat di Pematang dan Pulaupanggung (Sekendal). Di dua tempat ini ditemukan palung batu. Daerah temuan lain adalah dusun Nanding, Tanjung-aghe, Pajarbulan (tempat ditemukannya dolmen dan menhir bersama dengan lesung batu, Gunungmigang, Tanjungsakti dan Pagardiwe (Kherti, 1953;30).

Kubur berundak adalah kuburan yang dibuat di atas sebuah bangunan berundak yang biasanya terdiri dari satu atau lebih undak-undak tanah, dengan tebing-tebing yang diperkuat dengan batu kali. Di dusun Mingkik ditemukan sebuah bangunan berundah dua, dengan tebing-tebing yang diprukuat dengan batu kali. Tinggi undak bawah 1,5 m dengan luas dataran berukuran 4 x 3,5 m. di dataran kedua didapatkan 2 buah batu tegak dengan sebuah batu kali berbentuk segi-empat. Di Karangdalam ditemukan bangunan batu berundak yang tiap datarannya dilapisi dengan papan batu dan banyak diantaranya belubang-lubang kecil. Di atas susunan batu berundak ini berdiri sebuah menhir setinggi 1,6 meter. Temuan di dusun Keban-agung yang mungkin berasal dari zaman yang lebih muda berupa sebuah kubur batu berundak dengan empat buah nisan yang diukir dengan pola daun (arabesk) dan pola burung. Nisan lainnya berbentuk manusia yang dipahat secar sederhana.

Peti kubur batu adalah kubur berupa sebuah peti yang dibentuk dari enam keping papan batu; terdiri dari dua sisi panjang, dua sisi lebar, sebuah lantai dan sebuah penutup peti. Papan-papan batu tersebut disusun secara langsung dalam lubang yang telah disiapkan terlebih dahulu. Peti kubur batu sebagian besar membujur dengan arah timur-barat. Temuan peti kubur batu yang paling penting terdapat di dusun Tegurwangi, sebuah daerah yang memang kaya dengan situs megalit seperti dolmen, menhir dan patung-patung.
Selain Van der Hoop, penelitain tentang peti kubur batu ini dilakukan juga oleh peneliti C.C. Batenberg dan C.W.p. de Bie. Van der hoop, sendiri telah meggali salah satu peti yang berada di Teguwangi, yang diagap peling besar di antara-antara peti kubur batu lainnya. Ia berhasil menemukan benda-benda yang penting yang diagaap sebagai bukti peninggal dari pendukung tradisi peti kubur batu. Pemukaan atas tutup peti kubur batu berada 25cm dibawah permukaan tanah, dan tutup peti kubur batu ini terdiri dari beberapa papan batu. Sela – sela antara batu – batu penutup dan antara penutup dengan peti tersebut disi dengan batu – batu kecil. Diantara papan – papan penutup, yang paling besar berukuran panjang 2,5m. lantai peti yang agak melambai dengan arah timur barat, terdiri dari 3 papan batu. Sisa – sisa tidak terdapat dalam peti – peti yang penuh dengan tanah dan pasir itu. Lapisan tanah selebar 20 cm dari atas peti, berisi temuan – temuan, sseperti 4 butir manik – manik merah berbentuk selindik, sebuah manik berwarna hijau transparan berbentuk heksagonal tangkup, sebuah paku emas berkepala bulat dan ujung yang tumpul, sebuah manik berwarna kuning keabu – abuan dua buah mekanik berwarna biru serta sebuah fragment perunggu selain itu masih ditemukan manik – manik dalam berbagai bentuk sebanyak 63 buah. Didalam peti kubur batu yang lainnya yang pernah dibuat oleh Batenburg, ditemukan beberapa buah manik – manik berwarna kuning dan sebuah mata tombak dari besi yang telah sangat berkarat.

Didalam peti kubur batu yang ditemukan oleh de Bie, terdapat sebuah lempengan perunggu berbentuk segiempatyang mengembung di bagian tengah. Selanjutnya de Bie menemukan peti kubur batu rangkap di tanjung-aghe yang terdiri dari dua ruang sejajar berdampingan, dipisahkan oleh dindingyang di lukis dengan warna-warna hitam, putih, merah, kuning, dan kelabu.lukisan ini menggambarkan manusia dan binatang yang distilir. Antra lain tampak gambar tangan dengan tiga jari, kepala kerbau dengan tanduknya, dan mata kerbau yang di gambarkan dengan lambang-lambangnya, mempunyai hubungan dengan konsepsi pemujaan nenek-moyang.

Temuan-temuan megalitik yang paling menarik di Tanah Besemah adalah arca-arca batu yang dinyatakan oleh von Heine Geldern bergaya “dinamis”. Arca-arca ini juga menggambarkan bentuk-bentuk binatang, seperti gajah, harimau, dan moyet. Kelihatan bentuk-bentuk arca yang membulat. Dapat ditfsirkan bahwapendukung budaya megalitik mekanikdi sini memilih bahannya sesuai dengan bentuk arca yang akan dipahat; kemudian pemahatan arca itu disesuaikan lagi dengan bentuk asli batunya. Plastisitas seni arca yang menonjol menandakan keahlian si pemahat. Sebagian besar arca-arca tersebut mewujudkan seorang lelaki bertutup kepala berbentuk topi baju, bermata bulat yang menonjol dengan dahi yang menjorong, yang semuanya memperlihatkan cirri ras Negrito. Arca-arca ini selanjutnya memakai gelang tangan dan karung, sedangkan pedang pendek yang lurus dan runcing tergantung di pinggang. Bagian kaki, dari betis sampai pergelangan kaki, tertutup oleh lilitan pembalut kaki. Kadang-kadang dipundak tampak “ponco”, yaitu selembar kaki penutup punggung, seperti yang bias dipakai oleh orang Amerika Latin.
Arca-arca ini tersebar di Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam, seperti Karangindah, Tinggiari Gumai, Tanjungsirih, Padang Gumay, Pagaralam, Tebatsementur (Tanjungtebat), Tanjunng Menang-Tengahpadang, Tanjungtebat, Pematang, Ayik Dingin, Tanjungberingin, Geramat Mulak Ulu, tebingtinggi-Lubukbuntak, Nanding, Batugajah (Kutaghaye Lame), Pulaupanggung (Sekendal),Gunungmigang, Tegurwangi, Airpur. Penemuan yang paling menarik adalah megalitik yang dinamakan “Batugajah”, yakni sebongka batu berbentuk bulat telur, berukuran panjang 2,17 m dan dipahat pada seluruh permukaannya. Bentuk batunya yang asli hamper tidak diubah, sedangkan pemahatan objek yang dimaksud disesuaikan dengan bentuk batunya. Namun, plastisitas pahatannya tampak indah sekali. Batu dipahat dalam wujud seekor gajah yang sedang melahirkan seekor binatang antara gajah dan babi-rusa, sedangkan pada ke dua bela sisinya dipahatkan dua orang laki-laki. Laki-laki sisi kiri gajah berjongkok sambil memegang telinga gajah, kepalanya dipalingkan ke belakang dan bertopi. Perhiasan berbentuk kalung besar yang melingkar pada lehernya,begitu pula pada betis tampak tujuh gelanng. Pada ikat pinggang yang lebar tampak pedang berhulu panjang, sedangkan sebuah nekara tergantung pada bahunya. Pada sisi lain (sisi kakan gajah)dipahatkan seorang laki-laki juga, hanya tidak memakai pedang. Pada pergelangan tangan kanan, terdapat gelang yang tebal, pada betis tampak 10 gelang kaki.

Temuan batu gajah dapat membatu usaha penentuan umur secara relative dengan gambar nekara itu sebagai petunjuk yang kuat, selain petunjuk-petunjuk lain seperti pedang yang mirip dengan belati Dong Son (Kherti, 1953:30), serta benda-benda hasil penggalian yang berupa perunggu (Besemah, gangse) dan manik-manik. Dari petunjuk-petunjuki diatas, para ahli berkesimpulan bahwa budaya megalitik di Sumatera Selatan, Khususnya di Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam, berlangsung pada masa perundagian; pada masa ini teknik pembuatan benda logam mulai berkembang. Sebuah nekara juga dipahatkan pada arca dari Airpuar. Arca ini melukiskan dua orang prajurit yang berhadp-hadapan, seorang memegang tali yang diikatkan pada hidung kerbau, dan orang yang satunya memegang tanduknya. Kepala serigala (anjing), tampak di bawah nekara perunggu tersebut.

Selain temuan-temuan di atas terdapat pula benda-benda migalitik berupa batu palung dan batu lesung. Batu palung adalah jambangan batu yang berbentuk panjang dengan sudut-sudut membulat. Jambangan ini fungsinya dipergunakan untuk menyimpan tulang-tulang manusia, seperti yang dilakukan di Nias. Batu-batu palung antara lain terdapat di Pajarbulan (Impit Bukit ), Gunungmigang, Tebatgunung, dusun Pagaralam, dan Pulaupanggung (Sekendal). Di beberapa tempat batu-batu palung tersebut, dibentuk seperti tubuh manusia, bahkan didekat Tebat Beluhu, sebuah palung dipahatkan bersama-sama dengan arca manusia, seolah-olah manusia tersebut memeluk palung. Arca tersebut berbentuk seperti arca-arca yang umumnya terdapat di daerah Besemah.

Batu lesung adalah sebungkah batu yang diberi lubang sebuah atau klebih, dengan diameter lubang dan dalam rata-rata 15 cm.permukaan batu yang rata dibagi dalam empat ruang oleh bingkai-bingkai. Kadang-kadang tiap ruang berlubang. Penduduk setempatmengatakan bahwa batu-batu tersebut pada zaman dahulu digunakan untuk menumbuk padi-padian. Batu lesung seperti ini ditemukan pada tempat-tempat kompleks bangunan megalitik. Di Besrmah, batu tersebut dinamakan batu lesung atau lesung batu, ditemukan antara lain di Tanjungsirih, Geramat (Mulak Ulu), Tanjung-aghe, Tebingtinggi, Lubukbuntak, Gunungmigang, danPajarbulan Impit Bukit.di luar daerah Besemah ditemukan pula peninggalan-peninggalan megalitik, yaiti di daerah Lampung, Baturaja, Muarakomering dan Pugungraharjo, antara lain berupa arca-arca nenek moyang, seperti yang ditemukan di Jawa Barat.

Selai situs-situs yang disebutkan diatas, pada tahun 1999-2002 Balai Arkeologi Palembang melakukan penelitian lanjutan di situs Muarapayang yang merupakan salah satu kompleks situs prasejarahdi Tanah Besemah. Temuan yang didapat berupa pecahan periuk, kendi tanah liat, fragmen keramik asing, tempayan kubur, kerangka manusia, alat-alat batu, bagunan megalitik, benteng tanah, makam puyang, dan sebagainya (Indriastuti, 2003:1). Situs Muarapayang sebagai salah satu situs pemukiman pra-sejarah telah dikenal sejak tahun 1932 oleh peneliti van der Hoop yang pernah menerbitkan buku berjudul “Megalitic Remain in South Sumatra”. dalam buku tersebut di uraikan tentang adanya penemuan sebuah dolmen di dusun Muarapayang. Informasi tentang tinggalan-tinggalan budaya dari situs Muarapayang tanpak nyata, seperti tinggalan berupa kompleks bagunan megalik, kompleks kubur tempayan, dan benteng tanah.

Kelanjutan tradisi megalitik pada umumnya masih ditempat-tempat lainnya di Indonesia yang berkembang dalam corak-corak local dan kondisi masa sekarang. Di Tanah Besemah yang telah beragama islam dan telah bayak menerima pengaruh budaya dari luar, agak sulit untuk menentukan kebiasaan-kebiasaan yang berasal dari zaman megalitik. Tetapi kadang-kadang nuasa tradisi prasejarah ini masih tampak nyata di tempat yang masih kuat tradisinya masih melekat beberapa aspek kehidupan.



1.3 Lukisan Purba di Besemah

Dalam bidang seni, tradisi megalitik di Besemah telah mengenal seni lukis yang berkualitas tinggi, baik dari segi bentuk maupun dari tata warna. Gaya naturalis serta gaya-gaya stilir telah muncul pada berbagai dinding kubur batunya yang dapat dilihat di situs megalitik Tanjung-aghe, megalitik Tegurwangi, dan megalitik Kutaghaye Lembak. Lukisan purba di dusun Tanjung-aghe ditemukan pertama kali oleh Van der Hoop (Hoop, 1932), sedangkan yang di dusun Tegurwangi dan dusun Kuteghaye Lembak ditemukan oleh penduduk sekitar tahun 1987. lukisan-lukisan tersebut mempunyai perpaduan warna yang menunjukkan bukti bahwa pembuatnya sudah mempunyai teknik yang berkualitas tinggi dalam penguasaan tata warna.

Menurut hasil analisis bentuk yang dilakukan Hoop, lukisan dari kubur batu Tanjung-aghe menggambarkan seorang manusia yang mengendarai seekor kerbau yang mengacu pada bentuk antropomorpik (bentuk manusia) dan bentuk fauna baik jenis kerbau maupun kera. Pada lukisan dari kubur batu Tegurwangi dan Kuteghaye Lembak, juga memiliki kualitas tinggi baik dipandang dari sudut estetika maupun symbol yang melatarbelakanginya. Tampaknya lukisan tersebut merupakan suatu pesan dari pelukisnya dalam bentuk symbol yang mengacu pada perilaku dan kehidupan religius masa itu. Analisis laboratories yang dilakukan oleh Samidi, dari Direktorat perlindungan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, berhasil mengungkapkan tentang bahan-bahan yang digunakan memakai warna hitam, merah, putih dan kuning. Warna merah dalam pada masa prasejarah telah menduduki tempat yang sangat penting. Warna merah telah banyak digunakan dalam upacara-upacara prosesi penguburan. Pada berbagai kubur dari masa prasejarah dalam gua maupun yang ditemukan di kyokkenmodinger (sampah kerang) sering dijumpai adapt menabur dengan warna merah. Tampaknya penggunaan warna cat dalam llukisan purba telah memiliki suatu makna dan kaidah yang sudah menjadi kesepakatan. Dalam berbagai pola luas pada masa purba atau sampai pada masa kini pun warna-warna tersebut masih tetap mempunyai arti tersendiri.

Objek-objek lukisan purba di Besemah di atas adalah manusia, fauna, flora, benda buatan manusia dan alam. Lukisan manusia digambarkan dengan susunan anatomi yang lengkap terdiri dari kepala, leher, badan, kaki dan berbagai anggota badan, seperti hidung, mata, mulut dan lain-lain secara lengkap. Walaupun demikian penggambaran tokoh manusia dibuat dalam proporsi yang tidak sebenarnya, antara lain posisi kepala terlalu e depan, sehingga objek lukisan seolah-olah bongkok. Demikian pula kadang-kadang badan terlalu gemuk dan leher pendek, penggambaran kaki seorang tokoh biasanya lebih pendek dibandingkan dengan anggota badan lainnya. Tokoh manusia banyak yang menunjukkan bentuk fisik seperti fisik orang Negro. Di dalam kkubur batu di dusun Tegurwangi, tokoh manusia ada yang digambarkan seperti seorang wanita dengan payudara yang besar. Tampaknya dalam bidang seni ada kesejajaran dalam tingkat keahlian antara seni lukis dan seni pahat. Hal ini tampak dari hasil pahatan dalam bentuk arca maupun dalam bentuk lukisan yang menghasilkan bentuk dan proporsi manusia yang hamper sama. Dalam seni lukis tokoh manusia juga di gambarkan dengan posisi bongkok dan dengan bibir lebar yang tebal.

Lukisan dalam bentuk binatang (fauna) terdiri dari binatang liar dan binatang-binatang yang telah dibudidayakan. Binatang liar, antara lain, adalah harimau (pengamatan Teguh Asmar), burung hantu (pengamatan Haris Sukendar), dan ular. Sedang binatang yang telah dibudidayakan, antara lain, lukisan kerbau. Lukisan binatang ini tampaknya erat sekali dengan pemahaman pendukung tradisi megalitik dengan lingkungan. Binatang yang menjadi objek lukisan terdapat di hutan belantara Besemah. Seperti juga pada tinggalan-tinggalan arca, maka lukisan purba Besemah mempunyai maksud yang hamper sama, yaitu bertujuan sebagai harapan terjadinya keakraban antara manusia dengan binatang hutan yang ganas. Kalau Hoop mendeskripsikan lukisan kerbau di dusun Tanjung-aghe menggambarkan seorang manusia mengendarai kerbau, sedangkan Teguh Asmar mendeskripsikan lukisan kerbau pada dinding pintu masuk salah satu kubur batu di Kute-ghaye. Selanjutnya, Asmar mengatakan bahwa kerbau dilukiskan kepala, leher, badan, seta kaki dengan penampilan yang tidak proporsional. Tanduknya hanya kelihatan satu, melengkung ke atas dan berwarna putih. Badannya begitu pendek diteruskan gambaran kaki kanannya yang memanjang kearah bawah, sedangkan kaki kirinya hanya tampak sampai separuh paha. Melihat bawahnya terlukis sebuah motif yang tidak jelas, karena warna lukisan banyak yang hilang. Kecuali tanduk dan selempang leher, kerbau diberi warna hitam dengan warna kontras putih (Asmar, 1990). Kemungkinan yang dikira Asmar kerbau itu adalah badak, karena “tanduk”nya satu dan melengkung ke atas dan badannya begitu pendek, serta mempunyai selempang leher.
Lukisan burung hantu merupakan lukisan yang indah di kubur batu Kute-ghaye. Walaupun indah, tetap menimbulkan perdebatan di antara arkeolog Hari Sukendar dengan Asmar. Hari Sukendar mengatakan bahwa lukisan itu menggambarkan burung hantu yang memiliki kuku panjang dan runcing, bagian muka (paruh dan mata) digambarkan secara jelas, sedangkan menurut Asmar bahwa binatang yang dimaksud adalah harimau. Tetapi menurut masyarakat setempat “burung hantu” tersebut adalah burung gerude (garuda). Selain lukisan “burung hantu” di dinding sebelah kiri, di dekat pintu masuk kubur batu adalah lukisan palak nage (kepala naga). Arca-arca dalam tradisi megalitik biasanya digunakan sebagai sarana untuk menjaga keselamatan, khususnya “keselamatan” si mati dalam mencapai dunia arwah.

Untung Sunaryo telah menemukan lukisan purba yang menggambarkan seperti serigala atau harimau dalam satu bidang dengan seorang objek lukisan manusia. Lukisan ini ditemukan tahun 1987 di kubur bilik batu Tegruwangi. Tetapi saying sekali, lukisan itu telah hilang. Dari pengamatan Haris Sukendar, lukisan fauna di megalitik Besemah dalam bentuk fisiknya dibagi menjadi dua bagian yaitu (1) Lukisan realistis, lukisan digambar sesuai dengan bentuk aslinya, seperti lukisan burung hantu, (2) Lukisan bersifat stilir, lukisan yang digambarkan dengan bentuk yang bergaya, tetapi mempunyai makna seperti objek aslinya, seperti lukisan kerbau di dusun Tanjung-aghe.

Seperti juga pada seni pahat, seni lukis kerbau ditemukan pada dinding kubur batu yang membuktikan bahwa kerbau telah dikenal dan dibudidayakan dalam tradisi megalitik di Besemah. Kerbau dalam tradisi megalitik ini menjadi binatang utama. Dalam berbagai upacara penting, kerbau selalu berperan yang digunakan sebagai binatang kurban yang disembelih baik untuk keperluan berkaitan dengan kepercayaan (belifs), yaitu sebagai kendaraan arwah ketika menuju alam arwah atau sebagai konsumsi manusia itu sendiri. Selain itu, kerbau juga merupakan symbol harkat dan martabat seseorang. Lukisan kerbau pada tradisi megalitik di Besemah menunjukkan bahwa masyarakatnya telah akrab dengan binatang ini.

Lukisan jenis flora ada yang dihubungkan dengan kesuburan atau hanya sekedar estetika. Objek lukisan flora dalam megalitik kebanyakan menggambarkan motif sulur atau jenis tanaman yang merambat (menjalar), lukisan dengan objek flora dalam kubur batu di Besemah mayoritas bermotif sulur. Bagaimana dengan pola-pola hias pada menhir di Besemah? Tampaknya masih terlalu sulit untuk mengetahui motif hias sulur dalam tradisi megalitik di Besemah sebagai estetika semata, karena belum diketahui makna religiusnya.

1.4 Megalitik Besemah dan Pengaruh Budaya Luar

Tampaknya dalam kurun waktu yang panjang ,memperlihatkan ada pekembangan kemajuan dalam tradisi megalitik. Arca megalitik besemah tampil begitu indah dan perhiasan tubuh (kalung dan gelang kaki) .arca mengalitik besemah telah mengakomodasikan segalah aspek yang bernilai tinggi yang datang dari luar . pahatan sudah menujukan keterampilan teknik yang mengandung unsur bermacan –macam budaya yang telah menyentu. Indikasi yang menujukan unsur-unsur budaya luar terletak pada berbagi bagian tubu serta pakaian dan hiasanya .Bagian bagian yang menujukan pengaruh budaya luar dapat di lihat pada bagian tutup kepala ,bentuk fiik tubuh ,perlengkap pakain ,dan pakainnya .hal ini dapat di lihat seperti pada pahatan sebagi berikut.

1.Pada seni pahat Besemah muncul gejalah pengaruh budaya Eropa (yunani) seperti dalam pahatan (goresan)di situs mengelitik Tegurwangi Lame terdapat took-toko yang di gambarkan dengan tutup kepala yang berumbai-rumbai dan hiasan dalm bentuk bulatan-bulata yang menyerupai perlengkapan pakaian seradut Romewi.
2.Pada acara –acara megalit Besemah di pulaupagung (Sekendal ),Tajungsiri, Muaradue gumay ulu ,dan lain- lain tertdapat pahatan yang menggambarkan pakaian ponco yang di gunakan oleh suku-suku bangsa di Amerika.Sementara pada bagian kaki ,ada pahatan–pahatan yang menggambarkan penutup kaki yang oleh R.P Soejono dikatakan kaos kaki
3.Arca-arca megalitik di Besemah banyak yang digambarkan mengenakan pelengkap pakaian, seperti adanya pahatan nekara perunggu, belati atau pedang. Pahatan ini menggambarkan alat-alat kelengkapan hidup yang pada awalnya dimiliki oleh orang-orang yang tinggal di daerah Dong-son, Vietnam (Soejono, 1982-1983;Gildern, 1945).
4.Teguh Asmar menyatakan adanya pengaruh luar khususnya dari segi bentuk tubuh (fisik) arca-arca megalitik yang seolah-olah menggambarkan bentuk prototif orang Negro, dengan ciri-ciri hidung pesek dan bibir tebal. Dalam temuan terakhir di situs Kute-ghaye, ada arca yang dipahatkan berambut keriting yang digambarkan dengan bentuk melingkar.
5.Sementara peneliti Ullman, Westenenk, Tombrink, dan lain-lain, cenderung mengatakan arca-arca megalitik Besemah dipengaruhi budaya India. Mereka menyatakan bahwa peninggalan itu dipengaruhi oleh budaya Hindu (Ullman 1850, Westenenk, 1921, Tombrink 1872).
6.Temuan lukisan kepala naga pada dinding kubur batu di Kute-ghaye menunjukkan pengaruh budaya Cina. Oleh van Heekeren mengatakan kubur-kubur batu yang monumental di dusun Kute-ghaye diduga berasal dari Cina.

Dari pendapat-pendapat di atas, menyatakan bahwa hasil budaya megalitik di Besemah sudah berhubungan dengan budaya luar dengan tingkat akulturasi yang sangat kompleks. Hal itu menandakan bahwa pendukung budaya megalitik Besemah sudah menguasai pengetahuan yang sangat tinggi yang dapat menyaring dan menyeleksi budaya luar yang baik dan benar.
Ciri-ciri pahatan megalitik Besemah yang menunjukkan tanda-tanda masuknya budaya luar, sudah menunjukkan pola pikir nenek moyang pada dataran tersebut begitu fleksibel. Mereka menganggap masuknya unsur-unsur asing tidak akan melenyapkan budaya terdahulu (asli), tetapi justru masuknya budaya asing dipandang sebagai unsur yang dapat memperkaya budaya sendiri. Sikap toleran ini sangat mempengaruhi hasil cipta (karya), rasa, dan karsa (budaya) nenek moyang. Hal ini dapat dibuktikan dengan tampilnya budaya material dalam bentuk megalitik yang sangat dinamis, yang berhasil menampilkan peninggalan budaya Batu Besar yang sangat unik, langka, dan penuh dengan kreasi-kreasi baru yang keluar dari lingkungan lama yang statis.
Selain ditemukan arca megalitik dinamis yang mengandung kebebasan bagi pemahatnya, ditemukan pula arca statis yang pada intinya mencerminkan budaya lama yang sulit berubah. Arca Muaradue dan Mingkik merupakan contoh situs megalitik yang masih asli belum memperoleh pengaruh-pengaruh luar yang datang kemudian. Bentuk arca Muaradue masih sederhana yang dapat dikelompokkan ke dalam jenis menhir. Arca semacam ini banyak digunakan dan berkaitan dengan penguburan. Berhubung ditancapkan ke dalam tanah, bagian bawah arca tidak diberi kaki. Arca statis yang ditemukan di dusun Mingkik ini belum diketahui untuk tanda kubur atau tidak, karena tanda-tanda ada penguburan pada lokasi berdirinya arca batu belum ditemukan.

1.5 Pendukung Budaya Megalitik Besemah

Kalau berbicara mengenai kebudayaan Megalitikum di Tanah Besemah, kita masih menyisakan pertanyaan apakah benar pendukung budaya batu besar adalah nenek moyang orang besemah sekarang ini?. Atau dengan kata lain apakah ada keterkaitan dengan asal-usul orang Besemah?.
Teguh Asmar, seorang peneliti megalitik telah mencoba mengadakan penelitian terhadap pendukkung megalitik. Berdasarkan bentuk fisik arca-arca Besemah serta lukisan-lukisan pada dinding kubur batu, Asmar mengambil kesimpulan bahwa nenek-moyang pendukung megalitik Besemah adalah dari ras negroid. Alasannya didasari oleh bentuk-bentuk dan cirri-ciri fisik arca Besemah yang, antara lain, berbibir tebal dan hidung pesek. Ia mengatakan bahwa tentunya pendukung megalitik Besemah paling tidak mempunyai cirri yang menyerupai bentuk yang digambarkan pada arca megalitik maupun lukisan-lukisan pada dinding kubur batu.
Bentuk-bentuk fisik dari tokoh-tokoh yang digambarkan pada kubur batu adalah pendek dan dengan bagian tubuh yang besar kandal (tambun). Apa yang tampak pada cirri-ciri fisik arca megalitik Besemah merupakan penggambaran nyata dari bentuk fisik pendukung tradisi megalitik. Walaupun pendapat Teguh Asmar belum memperoleh pembuktian yang otentik tetapi hal ini merupakan sumbangan pemikiran yang bermanfaat dalam usaha mengungkapkan dari ras mana penduduk Besemah masa lalu. Namun menurut penulis, gambaran mengenai cirri-ciri fisik patung seperti yang digambarkan Teguh Asmar tersebut, hamper dapat dikatakan tidak sesuai dengan ciri-ciri fisik orang Besemah yang hidup sekarang ini.
Sedangkan Koentjaraningrat (1979:1-17) menyatakan dalam teori mengenai persebaran penduduk manusia prasejarh, ia tidak menyebut sedikit pun mengenai asal-usul suku Besemah, yang dibicarakan adalah orang Irian, Kalimatan, Sulawesi, Flores, dan beberapa suku lainnya.
Selanjutnya pendapat Surdjanto Puspowardoyo tentang latar belakang benda-benda peninggalan masa lalu yang menyatakan bahwa hasil budaya manusia mengandung nilai-nilai simbolik yang harus diterjemahkan dan diungkapkan peneliti secara signifikan (Kusumawati, 2003:170-171). Sebagai contoh gambar cap tangan pada dinding gua dan ceruk di Indonesia bukan hanya bertujuan untuk memperoleh nilai ektetika seni, tetapi menurut van Heekeren, menggambarkan perjalaan arwah yang meraba-raba mencari jalan yang menuju kea lam arwah. Berangkat dari pendapat ini maka dalam mengungkapkan siapa dan dari ras mana nenek-moyang pendukung megalitik Besemah harus dicari pula menurut nilai-nila simbolok di belakang cap tangan tersebut
Menariknya, kesimpulan para pakar bahwa pencipta tradisi megalitik Besemah terdiri dari dua latar belakang kebudayaan. Latar belakang budaya yang lebih awal menciptakan bentuk menhir, dolmen, serta arcatambaon primitif; dan yang berlatarbelakang kebudayan mengngelombang kedua, kemungkinan datang dari daratan Timur Asia tahun 200 sebelum masehi sampe 100 sebelum masehi (Hanafiah,2000:x).Kelompok yang terakhir ini,menurut Robert Heine-Geldern,ermasuk melahirkan budaya pahat patung khas seni Besemah dan stone cist grave (peti buku kubur).
Beberapa arca menunjukan adanya karakteristik dari kedua kelompok tersebut.kedua gaya itu dapat bertemu dan melembur di Besemah. Dapat di mengerti bahwa beberapa monument dari gaya yang lebih tua masih dapat di ciptakan pada periode yang sama pada perkembangan zaman pahat patung perunggu.Gambaran itu dapat dengan jelas pada arca batu gaja,yang dulu berada di dekat Lapangan Merdeka (Alun-alun Kota Pagaralam),tepatnya di tempat yang sekarang berdiri”Gedoeng Joeang’45” dan Masjid Taqwa Kata Pagaralam. Arca ini menampilkan gajah yang duduk,ditunggangi oleh seorang pahlawan yang digambarkan memakai kalung perunggu dengan pedang besar panjang serta gederang perunggu di punggungnya.Barang kali arca batu gajah merupakan suatu gambaran bahwa nenek-moyang orang Besemah adalah pejuang dan pahlawan.jika di kaitkan dengan kegigihan dan keberanian pejuang-pejuang Besemah pada waktu perang di Benteng penandingan,Benteng Menteralam,Benteng Tebatseghut,dan lain-lain gambaran di atas bener adanya.
Arca biasanya menggabarkan atau mengabadikan seorang tokoh yang dianggap memiliki kekuatan seorang dewa.pada candi-candi Hindu terdapat arca-arca yang mengambarkan dewa Ciwa,Brahma dan wisnu.Arca Ciwa,misalnya kadang digambarkan dengan tangan yang banyak dan dewa yang berkepala bamyak mempunyai latar belakang yang simbolek.Demilian juga pada arca-arca di Besemah memiliki makna sebagai symbol.kebiasaan pada masa prasejarah biasanya sangat mengagungkan nenek-moyangnya dan mempersentasikanya dalam bentuk arca-arca nenek moyang’sebagai usaha anak-cucunya yang ingin mengabadikan leluhurnya agar selalu dikenang.Jadi,berdasarkan pendapat diatas,dapat dikatakan bahwa kaitan pendukung migalitik di Tanah Besemah dengan nenek moyang jeme Besemah sekarang ini perlu pengkajian dan penelitian yang lebih mendalan lagi.


SUKU BESEMAH SELAYANG PANDANG




2.1 Letak Geografis dan Alam

Daerah Besemah terletak di kaki Bukit Barisan. Daerahnya meluas dari lereng-lereng Gunung Dempo ke selatan sampai ke Ulu sungai Ogan ( Kisam ), ke barat sampai Ulu alas ( Besemah Ulu Alas ), ke utara sampai ke Ulu Musi Besemah ( Ayik Keghuh ),dan ke arah timur sampai Bukit Pancing, Pada masa Lampik Empat Merdike Due, daerah Besemah sudah dibagi atas Besemah Libagh, Besemah Ulu Lintang, Besemah Ulu Manak, dan Besemah Ayik Keghuh. Meskipun nama-namanya berbeda, namun penduduknya mempuyai hubungan atau ikatan kekerabatan yang kuat ( genealogis )
Daerah Besemah merupakan dataran tinggi dan pegunungan yang bergelombang. Ketinggian wilayah sangat bervariasi, dari ketinggian sekitar 441 meter dpl ( diatas permukaan laut ) sampai dengan 3.000-an meter lebih dpl. Daerah dataran tinggi 441 meter samapi dengan 1.000 meter dpl, sedangkan daerah berbukit dan bergunung ( bagian pegunungan ) berada pada ketinggian di atas 1.000 meter hingga 3.000 meter lebih dpl. Titik tertinggi adalah 3.173 meter dpl, yaitu puncak Gunung Dempo ( Bos, 1947:35 ), yang sekaligus merupakan gunung tertinggi di Sumatera Selatan. Daerah Gunung Dempo dengan lereng-lerengnya pada sisi timur dan tenggara mencakup 58,19 % dari luas wilayah Kota Pagar Alam sekarang yang 633,66 hektar ( Bappeda, 2003 : 7-12 ).
Bukit dan gunung yang terpenting di wilayah Kota Pagar Alam, antara lain adalah Gunung Dempo ( 3.173 m), Gunung Patah, ( 2.817 m ), Bukit Raje Mendare, Bukit Candi, Bukit Ambung Beras, Bukit Tungku Tige ( Tungku Tiga ), dan Bukit Lentur. Bagian wilayah kota yang marupakan dataran tinggi, terutama bagian timur, umumnya disebut “ Tengah Padang”. Daerah pusat Kota Pagar Alam yang meliputi kecamatan Pagaralam Utara dan Kecamatan Pagaralam Selatan atau wilayah bekas Marga Sumbay Besak suku alundue terletak pada ketinggian rata-rata 600 samapai 3.173 meter dpl.
Daerah Besemah dialiri sejumlah sungai. Satu diantaranya adalah sungai Besemah ( Ayik Besemah ). Pada zaman dahulu, keadaan alamnya sangat sulit dilewati, menyebabkan daerah ini jarang didatangi oleh Sultan Palembang atau wakil-wakilnya ( raban dan jenang ). Kondisi alam yang cukup berat ini menyebabkan sulitnya pasukan Belanda melakukan ekspedisi-ekspedisi militer untuk memadamkan gerakan pelawanan orang Besemah.
Mengenai keadaan alam Besemah pada permulaan abad ke-19, menurut pendatang Belanda dari karangan van Rees tahun 1870 melukiskan.
Sampai dengan tahun 1866 ada rakyat yang mendiami perbukitan yang sulit di datangi di sebalah tenggara Bukit Barisan yang tidak pernah menundukkan kepalanya kepada tetangga walaupun sukunya lebih besar. Walau hanya terdiri dari beberapa suku saja, mereka menanamkan dirinya rakyat bebas merdeka. Dari barat daya sulit ditembus oleh orang-orang Bengkulu, dari tiga sudut lain dipagari oleh gunung-gunung yang menjulang tinggi dan ditutupi oleh hutan rimba yang lebat dan luas di daerah pedalaman Palembang .


2.2 Asal-usul, Kepercayaan, dan Mata Pencarian

Sampai sekarang masih belum jelas dari mana sebenarnya asal-usul suku Besemah. Apakah teori-teori tentang perpindahan penduduk yang diikuti sekarang berlaku juga bagi suku Besemah, masih diliputi kabut rahasia. Namun yang jelas, jauh ( berabad-abad ) sebelum hadirnya mitos Atung Bungsu, di Tanah Besemah, di lereng Gunung Dempo dan daerah sekitarnya, telah ada masyarakat yang memiliki kebudayaan ( tradisi megalitik ) sebagaimana telah diuraikan pada bab terdahulu dan bukti-bukti budaya megalitik di Tanah Besemah itu sampai sekarang masih ada. Tetapi permasalahannya, apakah jeme Besemah sekarang ini adalah keturunan dari pendukung budaya megalitik tersebut ?
Menurut Ahad, juraytue puyang Kedung Gunung Samat di Rempasay bahwa sebelum kedatangan Atung Bungsu ke daerah di sekitar Gunung Dempo, telah datang bergelombang dan berturut-turut suku-suku atau bangsa-bangsa itu adalah jeme Kam-kam, jeme Nik dan jeme Nuk, jeme Ducung, jeme Aking,dan jeme Rebakau, jeme Sebakas ; jeme Rejang dan jeme Berige. Pada masa tanah di sekitar Gunung Dempo diduduki oleh jeme Rejang dan jeme Berige, datanglah Atung Bungsu.
Dari cerita orang tua (jeme- jeme tue ), secara fisik jeme Nik dan jeme Nuk memiliki badan yang tinggi besar, hidung mancung, dan kulit putih kemerahan. Jeme Ducung perawakan tubuknya kecil, pendek tetapi memiliki kelincahan. Jeme Aking juga tinggi besar, kekar, kulitnya merah keputihan, dan memiliki pendirian yang keras. Jeme Rebakau berperawakan sedang, dan jeme Sebakas postur tubuhnya seperti orang-orang Melayu sekarang. Demikian pula jeme Rejang dan jeme Berige tidak jauh beda dengan jeme Sebakas. Ahad mengatakan bahwa orang Besemah sekarang diperkirakan merupakan keturunan dari berbagai suku-suku diatas, namun keturunan yang paling dominant berasal dari puyang Atung Bungsu.
Menurut cerita rakyat di Besemah, Atung Bungsu datang ke Besemah pada saat tempat ini sudah di diami oleh suku Rejang dan Berige. Ia sampai berdialog dengan salah seorang pimpinan suku Rejang yang bernama Ratu Rambut Selaku dari Lubuk Umbay yang masing-masing merasa berhak atas Tanah Besemah. Mulai sumpah, akhirnya Ratu Rambut Selake mengakui bahwa yang lebih berhak adalah Atung Bungsu. Ucapan Atung Bungsu itu kira-kira sebagai berikut, “Jikalau bulak, jikalau buhung, tanah ini aku punye, binaselah anak cucungku”.
Sedangkan M.Zoem Derahap, yang dijuluki Pak Gasak, dusun Negeri Kaye, Tanjung Sakti, bercerita bahwa rakyat Lubuk Umbay yang dipimpin Ratu Rambut Selake setelah mengakui Tanah Besemah milik Atung Bungsu mereka lalu diberi kedudukan sebagai Sumbay dalam Jagat Besemah, tetapi tidak masuk dalam system pemerintahan Lampik Empat Merdike Due. Sumbay mereka itu dinamakan Sumbay Lubuk Umbay.
Sebagai masyarakat Besemah percaya bahwa kedatangan Atung Bungsu itu bersama Diwe Semidang (Puyang Serunting Sakti) dan Diwe Gumay. Diwe Gumay menetap di Bukit Seguntang Palembang, sedangkan Diwe Semidang pada mulanya juga tinggal di Bukit Seguntang, lalu pagi menjelajah sembilan batanghari sampai akhirnya menetap di suatu tempat yang disebut Padang Langgar (Pelangkeniday). Keturunan kesebelas dari Diwe Gumay, yaitu Puyang Panjang sebagai Juray Kebalik-an baru menetap dibagian ilir Tanah Besemah, yaitu di Balai Buntar ( Lubuksempang).
Selain cerita rakyat yang tetap hidup dan berkembang di Besemah, mengenai asal- usul suku Besemah, seorang pengelana bangsa Inggris, E.Presgrave, yang mengunjungi daerah Besemah, memberikan cerita dalam The Journal Of The Indian Archipelago (Harian dari Kumpulan India) sebagai berikut (Gramberg, 1867:351-352).
“….., sewaktu kerajaan Majapahit runtuh, seorang kakak laki-laki dan seorang adik perempuan dengan banyak pengikut, telah meninggalkan Majapahit dan mendarat di Pantai Timur Sumatera. Adik perempuannya menempatkan dirinya di Palembang, dimana ia dalam waktu singkat telah menjadi ratu yang terpandang ; kakaknya (Atung Bungsu), yang lebih jauh masuk ke pedalaman, menetapkan diri di Lembah dari Passumah yang subur. Dengan demikian tanah ini diduduki dan dihuni para pendatang ini.
Mitos atau cerita mengenai Puyang Atung Bungsu terdapat beberapa versi yang diantara lain dapat kita baca dalam “Soerat Assal Oerang Mendjadikan Djagat Passumah” dengan kode ML 608 (BR.157.VIII) dan kode ML 234 yang ada di perpustakaan Museum Nasional, Jakarta. Sumber dengan kode ML 234 ditulis oleh Muhammad Arif dari dusun Benuakeling tanggal 28 November 1898 yang disalinnya dari suatu kitab orang dusun Tanahpilih, Marga Sumbay Ulu Lurah Benuakeling, yaitu Pangeran Samadil. Sumber data ini, sebelumnya disalin kembali oleh Muhammad Tayib yang pernah magang di kantor Kontrolir dari Bandar tanggal 25 Januari 1889. Jadi, sumber ini sudah disalin beberapa kali. Sumber aslinya dalam bentuk huruf Arab Gundul (Surat Melayu) yang kemudian ditulis dalam bentuk huruf latin.
Adalagi sumber yang ditulis oleh A. Grozali Mengkerin, juga dari dusun Benuakeling yang berjudul “Benuakeling Puting Jagat Besemah”. Selanjutnya ada lagi versi lain, misalnya yang ditulis oleh Musa dari dusun Muara Siban, M.S. Panggarbesi, Abdullah (Bedul) dusun Gelungsakti, dan beberapa tulisan lainnya. Cerita tentang Puyang Atung Bungsu ini banyak dibumbui dengan cerita-cerita yang berbau mistik, irrasional dan sulit diterima oleh akal sehat. Pada umumnya cerita tentang Atung Bungsu ini terdapat persamaan, bahwa tokoh ini berasal dari Kerajaan Majapahit dan dua orang anaknya, Bujang Jawe (Bergelar Puyang Diwate) dan Riye Rekian. Atung Bungsu dan keturunannya dianggap genre yang menjadikan “Jagat Besemah”. Konon, menurut cerita, kata “Besemah” berasal dari cerita istri Atung Bungsu yang Bernama Putri Senantan Buwih (anak Ratu Benuakeling) yang ketika sedang mencuci beras di sungai, bakul berasnya dimasuki ikan semah (ML, 608:5).
Salah seorang keturunan Bujang Jawe (Puyang Diwate) bernama puyang Mandulake (Mandulike) yang berputra lima orang, yaitu (1) Puyang Sake Semenung atau Semanung (menjadikan anak keturunan Pagargunung), (2) Puyang Sake Sepadi, melalui anaknya Singe Bekkurung yang bertempat tinggal di dusun Benuakeling menjadikan Marga Tanjung Ghaye, Sumbay Ulu Lurah, Sumbay Besak, Sumbay Mangku Anum, dan Sumbay Penjalang, (3) Puyang Sake Seratus menjadikan anak keturunan Bayuran (Kisam), (4) Puyang Sake Seketi (mati bujang, tidak ada keturunan). Puyang Singe Bekurung mempunya anak Puyang Pedane. Puyang Pedane beranak Puyang Tanjung Lematang. Puyang ini kemudian beranak tiga orang, yaitu Puyang Riye Lisi, Riye Ugian, dan Riye Lasam. Puyang Riye Lisi pindah ke Kikim menjadikan anak Merge Penjalang di Besemah Libagh, dan Puyang Riye Lasam menjadikan keturunan Sumbay Ulu Lurah.
Tentang asal-usul suku Besemah, versi lalin menceritakan bahwa ada seorang “Wali Tua” dari salah satu anggota keluarga Kerajaan Majapahit berangkat ke Palembang, kemudian kawin dengan Putri (anak) Raja Iskandar yang menjadi Raja Palembang. Salah satu keturunan inilah yang bernama Atung Bungsu yang pada suatu ketika berperahu menyelusuri sungai Lematang dan akhirnya sampai di sungai yang belum diketahui namanya, tempatnya menetap dinamakan Benuakeling . Di sungai itu, Atung Bungsu melihat banyak ikan semah yang mengerumuni bekas-bekas makanan yang dibuang ke sungai. Atung Bungsu menceritakan kepada istrinya bahwa di sungai banyak ikan semah-nya. Konon katanya, nama ikan inilah yang menjadi cikal-bakal asal-usul nama “Besemah” yang artinya “sungai yang ada ikan seah-nya”. Sungai itulah yang sampai sekarang dikenal dengan nama Ayik Besemah diantara dusung Karanganyar dengan dusun Tebatgunung Baru sekarang. Jadi, ada beberapa versi cerita mengenai ikan semah sebagai asal nama Besemah, di antaranya versi Atung Bungsu dan versi Senantan Buih.

GarudaIndonesia

Kamis, 05 Mei 2011

DATA ANGKUTAN UMUM DI BANDARA SOEKARNO HATTA







DATA ANGKUTAN UMUM DI BANDARA SOEKARNO HATTA






No. Nama Perusahaan bis Unit Kapasitas Jumlah
1 Damri 130 25 3250
2 Primajasa 40 25 1000
3 Cipaganti 51 25 1275
4 X-Trans 12 25 300
Sub Total 233 25 5825






No Perusahaan Taxi Unit Kapasitas Jumlah
1 Blue Bird 470 4 1880
2 Borobudur 75 4 300
3 Celebrity 75 4 300
4 Diamond 130 4 520
5 expres 205 4 820
6 Gading Taxi 75 4 300
7 Gamya 260 4 1040
8 Primajasa 80 4 320
9 Ratax 120 4 480
10 Royal City Taxy 75 4 300
11 SriMedali 75 4 300
12 Taxi Cab 75 4 300
13 Taxiku 175 4 700
Sub Total 1890 4 7560






No Taxi executive Unit Kapasitas Jumlah
1 740 4 2960
2 Tiara Expres 43 4 172
Sub Total 783 4 3132






No Perusahaan Rent a Car Unit Kapasitas Jumlah
1 Aveon 4 5 20
2 Golden Bird 367 5 1835
3 Indorent 10 5 50
4 Lask Transport 75 5 375
5 Mahesa Luts 10 5 50
6 Ratax 10 5 50
7 Kopenasoeta 50 5 250
8 Garuda Biru 93 5 465
Sub Total 619 5 3095






No Perusahaan Angkutan Umum Unit Kapasitas Jumlah
1 Sutle Bus 7 27 189
2 Angkutan Kop. Satya Ardhiya 20 27 540
SubTotal 27 27 729












No Moda unit Kapasitas Jumlah
1 Bis 233 25 5825
2 Taxi 1890 4 7560
3 Taxi Executive 783 4 3132
4 Rent a Car 619 5 3095
TOTAL 3525 19612












GRAFIK PERBANDINGAN MODA ANGKUTAN DAN JUMLAH DAYA TAMPUNG












































































































GRAFIK PERBANDINGAN MODA ANGKUTAN DAN JUMLAH UNIT MODA






































































































Jumlah Total Penumpang Bandara Soekarno Hatta  

Keseluruhan tahun 2009 adalah :  




PAX 2009 Perhari



37.143.719 101.764









Kapasitas Angkutan (unit) : 19.612









Rasio Ketersediaan Angkutan Umum 2009  : 0.19

http://www.facebook.com/update_security_info.php?wizard=1#!/